Si rambut gimbal punya legenda
Punya cerita punya legenda
itulah sepenggal lirik dari lagu Rambut Gimbal yang dibawakan oleh Tony Q,di lagu tersebut Toni Q ingin mengatakan bahwa gimbal bukan hanya sekedar Style,fashion saja tapi Rambut Gimbal atau istilah bulenya “Dreadlock”mempunyai cerita dan legenda.
kalo kita jalan-jalan ke pegunungan dieng
kita pasti akan bertemu dengan anak-anak kecil yang berambut gimbal dan
jumlah mereka tidak sedikit ,dan anak-anak berambut gimbal ini
diberlakukan sangat istimewa seperti seorang raja apapun yang mereka
minta tidak boleh di tolak harus dituruti , karena masyarakat disana
percaya bahwa mereka keturunan dari pepunden atau leluhur pendiri Dieng
dan ada makhluk gaib yang “menghuni” dan “menjaga” rambut gimbal ini.
Rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun
2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno,
digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam
agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku
asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut
gimbalnya.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa
perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang
telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan
Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi,
Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal
yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana,
menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada
kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh,
kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari
kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui
ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka
energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Lalu Sejak kapan Rambut gimbal menjadi ikon musik reggae ?,yuk kita lanjutin lagi petualangannya,check it out…
Seiring dimulainya masa industrial pada
abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat.
Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan
religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek
spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika
diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum
“Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat
(dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan
istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme
menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks
juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran
Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika
pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik.
Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah
yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di
tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki
tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara
rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari
para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang
mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas.
Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka
dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan
Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar
musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley
dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock
dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung
lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an,
dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari
fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima
tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon
rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan,
termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang
permanen.
Nah…,Rastamaniz…,rambut gimbal”Dreadlock” di setiap sisi di dunia ini
punya makna dan cerita masing-masing bahkan menjadi sebuah
legenda,namun mempunyai tujuan yang sama yaitu PEACE,LOVE,UNITY AND
RESPECT tidak ada golongan A maupun B hingga Z,kita Semua adalah sama .
0 comments :
Post a Comment