
Jika kita melihat film-film koboy hari ini, latarbelakang yang akrab dengan mata kita adalah tanah yang tandus, iklim yang panas, dan masyarakat dengan pakaian yang tebal, berlapis-lapis, bahkan lengkap dengan topi. Pernahkah anda merasakan berpakaian tebal dan berlapis-lapis saat udara sedang terasa panas? Pernahkah anda merasakan betapa gatalnya kepala anda jika telah mengenakan pembungkus kepala (topi) lebih dari 8 jam? Jika pernah, lalu pernahkah anda berpikir seberapa tidak nyamannya para koboy tahun 1800-an yang kehidupannya dapat kita lihat dari film-film Hollywood sekarang?
Ini sering membuat orang bertanya: Seberapa sering koboy harus mandi di tahun 1800-an? Dan pertanyaan ini sering dijawab dengan “Koboy memang tidak mandi”. Benarkah seperti itu? Berdasarkan kumpulan data dari Wikipedia, di bawah ini adalah kesimpulan tentang kebersihan personal orang-orang antara tahun 1800 hingga 1900-an.
Khususnya pada koboy-koboy yang kita bicarakan tadi, mereka lebih sering mandi di tempat-tempat terbuka seperti sungai atau danau, tapi ini khusus bagi pria. Wanita masih mandi di dalam rumah dengan hanya menggunakan teko air. Mandi di tempat terbuka seperti sungai atau danau hanya dilakukan wanita untuk alasan-alasan tertentu, seperti pra pernikahan. Masyarakat di wilayah barat saat ini masih berpikir bahwa mandi hanya perlu dilakukan untuk acara-acara tertentu. Tapi menjelang tahun 1900-an dan seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan munculnya alat-alat ledeng yang efisien, masyarakat di wilayah barat ini telah mengetahui bahwa mereka harus mandi lebih sering walaupun tanpa adanya acara-acara yang perlu dihadiri.
0 comments :
Post a Comment