Tuesday, 20 March 2012

0 Sesering Apakah Koboy Mandi Tahun 1800-an?



koboy 1800 blognya erwin miradi sesering apa koboy mandi di tahun 1800-an?
Jika kita melihat film-film koboy hari ini, latarbelakang yang akrab dengan mata kita adalah tanah yang tandus, iklim yang panas, dan masyarakat dengan pakaian yang tebal, berlapis-lapis, bahkan lengkap dengan topi. Pernahkah anda merasakan berpakaian tebal dan berlapis-lapis saat udara sedang terasa panas? Pernahkah anda merasakan betapa gatalnya kepala anda jika telah mengenakan pembungkus kepala (topi) lebih dari 8 jam? Jika pernah, lalu pernahkah anda berpikir seberapa tidak nyamannya para koboy tahun 1800-an yang kehidupannya dapat kita lihat dari film-film Hollywood sekarang?
Ini sering membuat orang bertanya: Seberapa sering koboy harus mandi di tahun 1800-an? Dan pertanyaan ini sering dijawab dengan “Koboy memang tidak mandi”. Benarkah seperti itu? Berdasarkan kumpulan data dari Wikipedia, di bawah ini adalah kesimpulan tentang kebersihan personal orang-orang antara tahun 1800 hingga 1900-an.
Terjadi perbedaan yang signifikan antara tahun 1800 dan 1900. Pada awal hingga pertengahan 1800, masyarakat masih percaya bahwa mandi dapat menyebabkan penyakit dan akses untuk air bersih masih sangat terbatas. Mereka yang mempunyai pembantu-pembantu dan budak biasanya mempunyai bathtubs, begitu juga halnya dengan hotel. Air yang digunakanpun masih diambil dengan tangan dan air yang sama digunakan untuk mandi oleh beberapa orang yang berbeda. Mencuci bajupun harus dilakukan di daerah terbuka yang dekat dengan sumber air, dan itupun tidak dilakukan secara teratur. Bisa dikatakan, kebersihan masyarakat di tahun 1800-an memang menjadi masalah besar. Tapi entah kenapa ini sama sekali tidak mempengaruhi kegiatan reproduksi mereka.
Khususnya pada koboy-koboy yang kita bicarakan tadi, mereka lebih sering mandi di tempat-tempat terbuka seperti sungai atau danau, tapi ini khusus bagi pria. Wanita masih mandi di dalam rumah dengan hanya menggunakan teko air. Mandi di tempat terbuka seperti sungai atau danau hanya dilakukan wanita untuk alasan-alasan tertentu, seperti pra pernikahan. Masyarakat di wilayah barat saat ini masih berpikir bahwa mandi hanya perlu dilakukan untuk acara-acara tertentu. Tapi menjelang tahun 1900-an dan seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan munculnya alat-alat ledeng yang efisien, masyarakat di wilayah barat ini telah mengetahui bahwa mereka harus mandi lebih sering walaupun tanpa adanya acara-acara yang perlu dihadiri.

0 comments :

Post a Comment